Selasa, 07 Juli 2015
Kamis, 02 Juli 2015
Puisi dalam kenangan
Kepergian seseorang memang menyisakan pilu dan kenangan yang mungkin sulit sekali untuk dilupakan. kepergian merekapun dapat membuat inspirasi seseorang untuk membuat sebuah karya, seperti puisi berikut ini. Susunan
kata ini didedikasikan seorang ayah untuk putranya yang telah tiada. kesedihan
yang mendalam tampak terlihat pada puisi nya. Kini sang ayahpun sudah berpulang
menghadap Sang Pencipta selang beberapa bulan kepergian sang anak karena sakit yang dideritanya. Sangat berharap Allah SWT melapangkan kuburnya,
mengampuni kekhilafannya dan menempatkannya di Jannah. Aamiin
Saat panjang lewati waktu
Aku tak tahu sungguh siapa dirimu
Yang aku tahu, aku tak mau tahu
Kalau kau lebih tahu, aku bilang "sok tahu"
Saat berpuluh kawanmu datang
Dari hulu sampai seberang
Baik yang dulu sampai sekarang
Bercerita tentang dirimu
Banyak kisah yang mereka kenang
Bahwa dirimu bukan orang sembarang
Aku tinggal diam tercengang
Katanya ....
Bagimu tidak ada jalan buntu
Sanggup berpacu dengan waktu
Bahkan batu ditangan menjadi debu
Tapi tak segan dalam berbantu
Kekagumanku datang terlambat
Segala tentangmu sudah terpegat
Sampai predikat lajangpun masih tersemat
Karena tak ada lagi waktu merapat
Pada belahan jiwa yang didamba sangat
Ah ...
Ingin rasanya ada satu saat
Dimana kita dapat ulang berdebat
Dengan saling menatap hormat
PANTAI
Ku
panggil namamu di atas batu
Tertiup
angin
lalu
berdesir
Ku
tulis namamu di atas pasir
Tersapu
pmbak
lalu
mencair
Kutemukan
dirimu terbujur kaku
di
pinggir pantai
pahit
dan getir
Sungguhkan
perjalananmu
Sudah
berakhir
SISA ENERGI
Hai bujang ...
Ada perempuan bertandang
Rambut tertutup, bersepatu bergaun panjang
Menabur halaman dengan rupa-rupa kembang
Sirami bilikmu dengan air mawar
Dan menggenggam tanah merahnya sebagai penawar
seiring memadu harap dengan penuh getar
Hai bujang ...
Perempuan itukah yang acap kau tuturkan
Yang namanya kau sebut seperti lukisan
Sebuah keris pusaka bersulam sutra
Yang menggiring pikir tegakkan kepala
Sehingga kau teguhkan niat
Berbagai bingkai menyatu rencana
Hai bujang ....
Tualang gagah yang tak kenal menyerah
Kali ini kau harus tabah mengalah
Istirahatlah ...
Tinggalkan ingin, resah dan gelisah
Buang emosi sisakan energi
Untuk temani jiwa disaat sepi
Merangkai kata menjadi puisi
Atau membalut luka mengikis duka
Menyusun kata menjadi doa
Hai bujang ...
Tentulah dirimu sudah berselimut damai
Dan kiranya tak ada lagi yang masih tergadai
Kala tak ombak tak juga badai
Lepaskan ia berbiduk
Agar menepi di lain pantai
Puisi karya Alm. Guntur Maddukat Attaram
Selasa, 30 Juni 2015
Pengertian puasa, Syarat dan Rukun Puasa
Haaaiii.....
Hari ini saya akan mencoba membahas tentang puasa, mumpung masih bulan
Ramadhan nih. BTW soal puasa yang orang bilang menahan haus dan lapar, menahan
hawa nafsu, menahan rasa amarah, de el el deh.....pengertian tersebut gak salah
koq. Nah Apa sih pengertian puasa itu sebenarnya ???.
Puasa secara bahasa artinya "menahan diri", sedangkan puasa
menurut syar'i adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan mulai
dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, karena perintah Allah SWT yang
disertai niat dan syarat tertentu.
Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu dari rukun Islam, yaitu
rukun Islam yang ke-4.
perintah berpuasa di firmankan oleh Allah SWT pada Al-Qur'an surat
Al-Baqarah ayat 183 :
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُتِبَ عَلَيۡڪُمُ
ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِڪُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
Syarat sah puasa :
1. Beragama Islam
2. Mumayyiz, dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
3. Suci dari haid dan nifas. Syarat ini adalah syarat terkena
kewajiban puasa
dan sekaligus syarat sahnya puasa.
Niat puasa Ramadhan :
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ
رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
Artinya:
“Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu pada bulan Ramadhan
tahun ini karena Allah Taala”
Syarat Wajib Puasa :
1. Beragama Islam
2. Baligh dan berakal
3. Suci dari Haid dan Nifas
Rukun Puasa :
1. Mengucapkan niat berpuasa Ramadhan mulai terbenam matahari hingga
sebelum
fajar/subuh.
"barang siapa yang tidak berniat (puasa
Ramadhan) sejak malam, maka tidak ada puasa
baginya (HR. Abu Dawud)."
2. Meninggalkan segala yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar
sampai matahari
terbenam.
"Dan makan dan minumlah hingga jelas bagimu
benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar, lalu sempurnakanlah puasa itu sampai malam
(QS. Al-Baqarah : 187)."
Semoga bermanfaaattt.............. :)
Sabtu, 27 Juni 2015
Langganan:
Komentar (Atom)